Mereka dulunya percaya
bahwa Islam adalah agama yang memicu kekacauan
di dunia. Namun, belakangan para pembenci Islam yang gigih ini justru tertarik
pada ajaran Nabi Muhammad, mengubah keyakinan yang lama, menjadi sepenuhnya
memeluk Islam dan mengakui keesaan Tuhan. Berikut rangkumannya:
1. Daniel Streich. Anggota Partai Rakyat
Swiss (SVP) dulunya pembenci Islam yang tenar. Dalam usahanya menyingkirkan
Islam dari Swiss, lelaki ini mempelajari Alquran dan Islam. Yang terjadi, ia
malah terpesona dengan agama rahmatan lil alamin ini, akhirnya menjadi mualaf
enam tahun lalu.
2. Arnoud Van Doorn. Berita Doorn
menjadi seorang muslim menjadi gaung
besar di media-media barat kala itu. Setelah mempelajari Islam, Doorn
akhirnya memutuskan untuk menjadi mualaf. Doorn, 46 tahun, merupakan sosok yang
sopan dan lembut, percaya bahwa Islamofobia di Eropa berasal dari media-media
barat dan upaya pemerintah untuk memperlihatkan citra Islam yang gelap, bahkan
mengatakan jika orang-orang di Eropa tahu betapa indah dan bijaksananya Islam,
maka mereka semua pasti akan menjadi mualaf. "Semakin saya membaca juga
Alquran, semakin saya yakin bahwa Islam adalah agama yang benar-benar indah dan
bijaksana," kata Doorn.
3. Yusuf Estes, lahir dari keluarga
Kristen yang taat di Midwest, Amerika Serikat. Tak sekali pun dia peduli pada Ajaran
Islam. Estes sempat meyakini muslim adalah penyembah kubus di tengah padang
pasir yang senang kekerasan. Di negeri Piramida (Mesir), Estes bertemu dengan
seorang pria Muslim. Satu hal yang ada di pikiran Estes tentang Muslim,
teroris. Estes tidak percaya ia harus berhubungan dengan sosok yang begitu ia
benci. Estes kemudian mendalami agama di Mesir, Maroko dan Turki.
4. Terry Holdbrooks Jr, bertugas di
tempat paling mengerikan di muka bumi ini sepanjang kurun 2002 hingga 2003
(Penjara Guantanamo). Menurut Holdbrooks, para penjaga dicekoki bahwa yang
ditahan di situ adalah orang-orang paling buruk di dunia, adalah orang yang
memusuhi AS dan anti demokrasi. Di sel mereka tetap tersenyum dan berdoa lima
waktu sehari. Dia mempelajari Islam dan membaca-baca Alquran, juga mulai
membanding-bandingkan Islam dengan kepercayaan lain. Sejak 2005, Holdbrooks
berkomitmen masuk Islam, perlahan mengamalkan semua ajaran Islam, mulai menyuarakan yang terjadi di Guantanamo.
5. Ibrahim Killington. Saat tragedi serangan
teroris 11 September 2001 berlangsung, dia menganggap Muslim sebagai penjahat
kemanusiaan dan berniat untuk memerangi Islam. Sejak itu, ia terus mendalami
Islam dan akhirnya memeluk agama ini.
6. Ada seorang perempuan tua yang biasa
mencuci pakaian para mahasiswa Inggris,
termasuk pakaian dalam mereka. Untuk pekerjaan kasar seperti ini, penghuni
rumah jompo ini terbilang cekatan di usianya yang sudah terbilang uzur. Sampai-sampai
dia tahu ini pakaian si A, ini si B dan seterusya. Namun saat dilakukan sortir
pakaian dalam, si Bibi merasa ada sesuatu yang tidak biasa, karena dari semua
pakaian yang dicucinya, hanya pakaian muslim arab saja yang terlihat tidak
kotor, tidak berbau, tidak kumuh dan tidak banyak noda di pakaiannya. Ada
beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti kebanyakan mahasiswa umumnya,
apa sebabnya? Maka Ustadz Sholeh–Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di
Saudi, menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan
bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti
mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini. Dan tidak lama kemudian
ia mengikrarkan syahadat, masuk Islam dengan perantaraan pakaian dalam! Tidak
disangka ternyata diam-diam si tukang cuci masuk Islam, gemparlah para
mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut, yang kebanyakan adalah non muslim.
Dan dengan hidayah Allah SWT, dirinya dapat membedakan antara pakaian seorang
muslim dan non muslim.
No comments:
Post a Comment