Thursday, June 8, 2017

Matinya Para Penghina Nabi Muhammad Saw

Rasulullah Saw, sosok yang paling dihormati dan dicintai Umat Islam di seluruh dunia. Hinaan terhadap Nabi Muhammad Saw bukan karena beliau rendah dan hina, bukan juga karena beliau salah dan berdosa, bukan pula karena beliau menyakiti dan menganiaya,  pun bukan karena beliau merampas dan memaksa karena Nabi Muhammad Saw sangat mulia dari sifat-sifat tercela macam itu. Akan tetapi hinaan terhadap Nabi Muhammad Saw hanya karena beliau berda'wah di jalan Allah SWT dan mengajak umat manusia untuk beriman kepada-Nya. Ada yang beliau diamkan, doakan, nasihati dan ada juga yang beliau beri hukuman. Bahkan ada yang dibunuh akibat penghinaannya yang sudah kelewat batas.

Saat di Mekkah, tak satu pun penghinaan yang dibalas Rasulullah Saw. Dalam peristiwa tersebut bukan saja menunjukkan kesabaran dan ketabahan Nabi Muhammad Saw yang luar biasa, namun juga kearifan dan kebijakan Nabi Muhammad Saw. Begitulah faktanya, hingga kini tak satu pun penduduk kota Thoif yang tidak beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Mereka yang dibunuh atas perintah Nabi Muhammad Saw karena penghinaannya terhadap beliau yang sudah tidak bisa ditolerir lagi, antara lain:
1.    Nabi Palsu Abhalah ibnu Ka'ab ibnu 'Auf Al-Aswad Al-Ansi di Yaman yang dibunuh seorang pemuda bernama Fairuz atas dasar surat Nabi Muhammad Saw untuk kaum muslimin Yaman.
2.    Nabi Palsu Musailamah Al-Kadzdzab dari Najed, yang diancam Nabi Muhammad Saw untuk diperangi.
3.    Ka'ab ibnu Al-Asyraf yang selalu menghina Nabi Muhammad Saw di berbagai kesempatan.
4.    Abu Rafi' Abdullah ibnu Abi Al-Huqaiq yang sering menghina dan menista Nabi Muhammad Saw di berbagai tempat.
5.    Seorang musyrik yang dibunuh Sayyiduna Zubair ibnu 'Awwam RA dan seorang kafir yang dibunuh Sayyiduna Khalid ibnu Al-Walid RA. Keduanya dibunuh atas perintah Nabi Muhammad Saw karena penghinaan keduanya terhadap beliau. Kisah Khalid RA diriwayatkan Al-Baihaqi rhm dalam Sunannya dan Ibnu Hazm rhm dalam kitab Al-Muhalla.

Mereka yang dibunuh para shahabat karena penghinaannya terhadap Nabi Muhammad Saw, lalu shahabat yang membunuh dibebaskan Nabi Muhammad Saw dari tuntutan, bahkan direstui beliau, antara lain:
1.    Abu 'Afak yang dibunuh Salim ibnu 'Umair An-Najjar RA karena menghina dan mencemooh Nabi Muhammad Saw.
2.    Ashma' binti Marwan yang dibunuh 'Umair ibnu 'Adi Al-Khatmi RA karena menghina Nabi Muhammad Saw dan menista Islam. Lalu Rasulullah Saw memujinya dan menyatakan bahwasanya 'Umair telah membela Allah SWT dan Rasul-Nya, sebagaimana diriwayatkan Al-Waqidi rhm dalam Tarikhnya dan Ibnu Hajar rhm dalam kitab Al-Ishobah.
3.    Seorang hamba sahaya yang dibunuh tuannya yang tunanetra karena selalu menghina Nabi Muhammad Saw. Diriwayatkan An-Nasai, Al-Hakim, Ad-Daraquthni dan Al-Baihaqi, rohimahumullah.
4.    Seorang wanita Yahudi yang dicekik hingga mati oleh seorang muslim karena menghina Rasulullah saw, lalu beliau menyatakan kehalalan darah wanita tersebut untuk ditumpahkan. Diriwayatkan Ahmad rhm dan Baihaqi rhm.
5.    Jin kafir yang bernama Mis'ar dibunuh jin muslim yang bernama Samhaj karena telah melecehkan yang haq dan menistakan Rasulullah Saw. Samhaj pun dipuji Nabi Muhammad Saw dan diganti namanya menjadi Abdullah. Kisah ini diceritakan langsung Rasulullah saw, sebagaimana diriwayatkan Abu Nu'aim Al-Ishfahani rhm dalam kitab Ad-Dalail dan Al-Fakihi rhm dalam kitab Akhbar Mekkah yang bersumber dari Abdullah ibnu Abbas RA. Jin muslim tersebut dikategorikan shahabat Nabi Muhammad Saw oleh Ibnu Hajar dalam kitab Al-Ishobah dan Ibnu Al-Atsir dalam kitab Usud Al-Ghobah.

Diriwayatkan Al-Qodhi 'Iyadh rhm dalam kitab Asy-Syifa' dan Ath-Thabrani rhm dalam Al-Mu'jam Al-Ausath dan Al-Mu'jam Ash-Shoghir, sebuah hadits dengan Silsilah Sanad Emas yang bersumber dari Ali Ar-Ridho dari Musa Al-Kazhim dari Ja'far Ash-Shodiq dari Muhammad Al-Baqir dari Ali Zainal Abidin dari Al-Husain dari Ali ibnu Abi Thalib, rodhiyallahu 'anhum, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang mencerca Nabi maka bunuhlah ia, dan barangsiapa yang mencerca shahabatku maka pukullah ia".

Sejumlah riwayat menceritakan dengan tegas dan jelas tentang sikap para shahabat terhadap para penghina Nabi Muhammad Saw, antara lain:
1.    Sayyiduna Abu Bakar Ash-Shiddiq RA melarang Abu Barzah RA membunuh penghina beliau, tapi memerintahkannya untuk membunuh penghina Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan Abu Daud rhm dalam Sunannya hadits ke-4.363. Kisah ini diriwayatkan juga oleh An-Nasai, Al-Hakim, Ahmad, Al-Baihaqi, Al-Humaidi dan Abu Ya'la, rohimahumullah.
2.    Sayyiduna Umar ibnu Al-Khaththab RA yang terkenal sebagai Shahabat Nabi Muhammad Saw yang tegas dan pemberani, serta sebagai Khalifah yang adil. Beliau pernah mengatakan: "Barangsiapa mencerca Allah atau mencaci salah satu Nabi, maka bunuhlah ia !". Atsar ini diriwayatkan Al-Karmani rhm yang bersumber dari Mujahid rhm.
3.    Sayyiduna Abdullah ibnu Umar RA tatkala mendengar kabar tentang seorang kafir dzimmi yang menghina Rasulullah Saw, maka beliau pun berkata dengan lantang: "Jika aku mendengarnya, niscaya aku bunuh dia ! Tidaklah kami berdamai dengan mereka untuk mencerca Nabi kami !".
4.    Sayyiduna Khalid ibnu Al-Walid RA pernah membunuh Malik ibnu Nuwairoh karena ia menyebut nama Rasulullah Saw dengan ungkapan "Shahabat kalian !" yang mengandung unsur penghinaan, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Qodhi 'Iyadh rhm dalam kitab Asy-Syifa'. Lalu ketika peristiwa itu dilaporkan ke Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, beliau pun membenarkan tindakan Khalid RA. Bahkan Adh-Shiddiq RA menyatakan bahwasanya jika beliau yang mendengar ungkapan tersebut, niscaya beliau yang akan membunuhnya.
5.    Sayyiduna Abdullah ibnu Abbas RA yang terkenal dengan keluasan ilmu dan kepandaiannya, pernah menyatakan bahwasanya  seorang muslim yang mencerca Rasulullah Saw mesti dituntut bertaubat, jika menolak maka dibunuh, sedang seorang kafir yang mencaci Rasulullah Saw maka ia dibunuh. Atsar ini diriwayatkan Al-Karmani rhm yang bersumber dari Laits rhm.

Dari semua riwayat Hadits yang telah dipaparkan di atas, maka kita mendapatkan pelajaran yang amat berharga dalam penyikapan terhadap penghinaan dalam aneka ragam situasi dan kondisi.

1.    Jika para shahabat, rodhiyallahu 'anhum yang dihina, maka mereka menahan diri dan banyak memaklumi karena itu hanya "urusan pribadi", sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw. Namun jika Rasulullah Saw yang dihina maka mereka sepakat bahwasanya hinaan terhadap Nabi Muhammad Saw di hadapan mereka bukan lagi "urusan pribadi", melainkan sudah jadi "urusan agama". Karenanya, para Shahabat Nabi Muhammad Saw bersikap tegas dan keras terhadap yang menghina Rasulullah Saw.


2.   Sikap Umat Islam terhadap hinaan orang. Jika diri pribadi yang dihina orang maka harus bisa menahan diri dan banyak memaklumi, sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw dan para shahabatnya.

Di kalangan cendikiawan dan akademisi para musuh Islam, penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dilakukan atas nama penelitian dan tesis ilmiah. Di kalangan seniman dan budayawan mereka, penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dilakukan atas nama kebebasan berekspresi. Di kalangan politisi dan praktisi hukum mereka, penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dilakukan atas nama HAM. Selama ini juga, Umat Islam pun belum terlalu kompak untuk marah dan melakukan perlawanan terhadap kebijakan Barat yang selalu memberi ruang untuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. Menariknya, semakin Islam dihujat maka semakin banyak masyarakat Barat yang ingin mempelajari Islam. Pemerintah AS untuk meredam kemarahan Umat Islam mulai memeriksa dan menahan semua yang terlibat dalam pembuatan film penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. Lain lagi dengan pemerintah Perancis yang terpaksa harus menutup kedutaannya di 20 negara akibat pemuatan gambar penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw di sebuah majalah Perancis yang bernama Charlie Hebdo.



Penghinaan terhadap seseorang yang dimuliakan oleh suatu agama berarti menista agama itu sendiri. Dengan demikian, bahwasanya penghinaan terhadap Rasulullah Saw berarti menistakan dan menodai ajaran Agama Islam. Bagi yang mampu melawan dengan pena, maka sebarluaskanlah tulisan yang membela Nabi Muhammad Saw. Bagi mereka yang mampu mencari, memburu, menangkap dan membunuh para penghina Nabi Muhammad Saw, maka lakukanlah. 


No comments:

Post a Comment