Rasulullah Saw, sosok
yang paling dihormati dan dicintai Umat Islam di seluruh dunia. Hinaan terhadap
Nabi Muhammad Saw bukan karena beliau rendah dan hina, bukan juga karena beliau
salah dan berdosa, bukan pula karena beliau menyakiti dan menganiaya, pun
bukan karena beliau merampas dan memaksa karena Nabi Muhammad Saw sangat mulia
dari sifat-sifat tercela macam itu. Akan tetapi hinaan terhadap Nabi Muhammad
Saw hanya karena beliau berda'wah di jalan Allah SWT dan mengajak umat manusia
untuk beriman kepada-Nya. Ada yang beliau diamkan, doakan, nasihati dan ada
juga yang beliau beri hukuman. Bahkan ada yang dibunuh akibat penghinaannya
yang sudah kelewat batas.
Saat di
Mekkah, tak satu pun penghinaan yang dibalas Rasulullah Saw. Dalam peristiwa
tersebut bukan saja menunjukkan kesabaran dan ketabahan Nabi Muhammad Saw yang
luar biasa, namun juga kearifan dan kebijakan Nabi Muhammad Saw. Begitulah
faktanya, hingga kini tak satu pun penduduk kota Thoif yang tidak beriman
kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Mereka yang dibunuh atas perintah Nabi Muhammad Saw karena penghinaannya terhadap beliau yang sudah
tidak bisa ditolerir lagi, antara lain:
1.
Nabi Palsu Abhalah ibnu
Ka'ab ibnu 'Auf Al-Aswad Al-Ansi di Yaman yang dibunuh seorang pemuda bernama
Fairuz atas dasar surat Nabi Muhammad Saw untuk kaum muslimin Yaman.
2.
Nabi Palsu Musailamah
Al-Kadzdzab dari Najed, yang diancam Nabi Muhammad Saw untuk diperangi.
3.
Ka'ab ibnu Al-Asyraf yang
selalu menghina Nabi Muhammad Saw di berbagai kesempatan.
4.
Abu Rafi' Abdullah ibnu Abi
Al-Huqaiq yang sering menghina dan menista Nabi Muhammad Saw di berbagai
tempat.
5.
Seorang musyrik yang dibunuh
Sayyiduna Zubair ibnu 'Awwam RA dan seorang kafir yang dibunuh Sayyiduna Khalid
ibnu Al-Walid RA. Keduanya dibunuh atas perintah Nabi Muhammad Saw karena
penghinaan keduanya terhadap beliau. Kisah Khalid RA diriwayatkan Al-Baihaqi
rhm dalam Sunannya dan Ibnu Hazm rhm dalam kitab Al-Muhalla.
Mereka yang dibunuh para shahabat karena penghinaannya
terhadap Nabi Muhammad Saw, lalu shahabat yang membunuh dibebaskan Nabi
Muhammad Saw dari tuntutan, bahkan direstui beliau, antara lain:
1.
Abu 'Afak yang dibunuh Salim
ibnu 'Umair An-Najjar RA karena menghina dan mencemooh Nabi Muhammad Saw.
2.
Ashma' binti Marwan yang
dibunuh 'Umair ibnu 'Adi Al-Khatmi RA karena menghina Nabi Muhammad Saw dan
menista Islam. Lalu Rasulullah Saw memujinya dan menyatakan bahwasanya 'Umair
telah membela Allah SWT dan Rasul-Nya, sebagaimana diriwayatkan Al-Waqidi rhm
dalam Tarikhnya dan Ibnu Hajar rhm dalam kitab Al-Ishobah.
3.
Seorang hamba sahaya yang
dibunuh tuannya yang tunanetra karena selalu menghina Nabi Muhammad Saw. Diriwayatkan
An-Nasai, Al-Hakim, Ad-Daraquthni dan Al-Baihaqi, rohimahumullah.
4.
Seorang wanita Yahudi yang
dicekik hingga mati oleh seorang muslim karena menghina Rasulullah saw, lalu
beliau menyatakan kehalalan darah wanita tersebut untuk ditumpahkan. Diriwayatkan
Ahmad rhm dan Baihaqi rhm.
5.
Jin kafir yang bernama
Mis'ar dibunuh jin muslim yang bernama Samhaj karena telah melecehkan yang haq
dan menistakan Rasulullah Saw. Samhaj pun dipuji Nabi Muhammad Saw dan diganti
namanya menjadi Abdullah. Kisah ini diceritakan langsung Rasulullah saw,
sebagaimana diriwayatkan Abu Nu'aim Al-Ishfahani rhm dalam kitab Ad-Dalail dan
Al-Fakihi rhm dalam kitab Akhbar Mekkah yang bersumber dari Abdullah ibnu Abbas
RA. Jin muslim tersebut dikategorikan shahabat Nabi Muhammad Saw oleh Ibnu
Hajar dalam kitab Al-Ishobah dan Ibnu Al-Atsir dalam kitab Usud Al-Ghobah.
Diriwayatkan
Al-Qodhi 'Iyadh rhm dalam kitab
Asy-Syifa' dan Ath-Thabrani rhm dalam Al-Mu'jam Al-Ausath dan Al-Mu'jam
Ash-Shoghir, sebuah hadits dengan Silsilah Sanad Emas yang bersumber dari Ali
Ar-Ridho dari Musa Al-Kazhim dari Ja'far Ash-Shodiq dari Muhammad Al-Baqir dari
Ali Zainal Abidin dari Al-Husain dari Ali ibnu Abi Thalib, rodhiyallahu 'anhum,
bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang mencerca Nabi maka
bunuhlah ia, dan barangsiapa yang mencerca shahabatku maka pukullah ia".
Sejumlah riwayat menceritakan dengan tegas dan jelas tentang
sikap para shahabat terhadap para penghina Nabi Muhammad Saw, antara lain:
1.
Sayyiduna Abu Bakar
Ash-Shiddiq RA melarang Abu Barzah RA membunuh penghina beliau, tapi
memerintahkannya untuk membunuh penghina Rasulullah SAW, sebagaimana
diriwayatkan Abu Daud rhm dalam Sunannya hadits ke-4.363. Kisah ini
diriwayatkan juga oleh An-Nasai, Al-Hakim, Ahmad, Al-Baihaqi, Al-Humaidi dan
Abu Ya'la, rohimahumullah.
2.
Sayyiduna Umar ibnu
Al-Khaththab RA yang terkenal sebagai Shahabat Nabi Muhammad Saw yang tegas dan
pemberani, serta sebagai Khalifah yang adil. Beliau pernah mengatakan:
"Barangsiapa mencerca Allah atau mencaci salah satu Nabi, maka bunuhlah ia
!". Atsar ini diriwayatkan Al-Karmani rhm yang bersumber dari Mujahid rhm.
3.
Sayyiduna Abdullah ibnu Umar
RA tatkala mendengar kabar tentang seorang kafir dzimmi yang menghina
Rasulullah Saw, maka beliau pun berkata dengan lantang: "Jika aku
mendengarnya, niscaya aku bunuh dia ! Tidaklah kami berdamai dengan mereka
untuk mencerca Nabi kami !".
4.
Sayyiduna Khalid ibnu
Al-Walid RA pernah membunuh Malik ibnu Nuwairoh karena ia menyebut nama
Rasulullah Saw dengan ungkapan "Shahabat kalian !" yang mengandung
unsur penghinaan, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Qodhi 'Iyadh rhm dalam kitab
Asy-Syifa'. Lalu ketika peristiwa itu dilaporkan ke Khalifah Abu Bakar
Ash-Shiddiq RA, beliau pun membenarkan tindakan Khalid RA. Bahkan Adh-Shiddiq
RA menyatakan bahwasanya jika beliau yang mendengar ungkapan tersebut, niscaya
beliau yang akan membunuhnya.
5.
Sayyiduna Abdullah ibnu
Abbas RA yang terkenal dengan keluasan ilmu dan kepandaiannya, pernah
menyatakan bahwasanya seorang muslim yang mencerca Rasulullah Saw mesti
dituntut bertaubat, jika menolak maka dibunuh, sedang seorang kafir yang
mencaci Rasulullah Saw maka ia dibunuh. Atsar ini diriwayatkan Al-Karmani
rhm yang bersumber dari Laits rhm.
Dari semua riwayat
Hadits yang telah dipaparkan di atas, maka kita mendapatkan pelajaran yang
amat berharga dalam penyikapan terhadap penghinaan dalam aneka ragam situasi
dan kondisi.
1.
Jika para shahabat,
rodhiyallahu 'anhum yang dihina, maka mereka menahan diri dan banyak memaklumi
karena itu hanya "urusan pribadi", sebagaimana dicontohkan Rasulullah
Saw. Namun jika Rasulullah Saw yang dihina maka mereka sepakat bahwasanya hinaan
terhadap Nabi Muhammad Saw di hadapan mereka bukan lagi "urusan
pribadi", melainkan sudah jadi "urusan agama". Karenanya, para
Shahabat Nabi Muhammad Saw bersikap tegas dan keras terhadap yang menghina
Rasulullah Saw.
2. Sikap Umat Islam terhadap hinaan orang. Jika diri pribadi yang dihina
orang maka harus bisa menahan diri dan banyak memaklumi, sebagaimana
dicontohkan Rasulullah saw dan para shahabatnya.
Di kalangan
cendikiawan dan akademisi para musuh Islam, penghinaan terhadap Nabi Muhammad
Saw dilakukan atas nama penelitian dan tesis ilmiah. Di kalangan seniman dan
budayawan mereka, penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dilakukan atas nama
kebebasan berekspresi. Di kalangan politisi dan praktisi hukum mereka,
penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw dilakukan atas nama HAM. Selama ini juga,
Umat Islam pun belum terlalu kompak untuk marah dan melakukan perlawanan
terhadap kebijakan Barat yang selalu memberi ruang untuk penghinaan terhadap
Nabi Muhammad Saw. Menariknya, semakin Islam dihujat maka semakin banyak
masyarakat Barat yang ingin mempelajari Islam. Pemerintah AS untuk meredam
kemarahan Umat Islam mulai memeriksa dan menahan semua yang terlibat dalam
pembuatan film penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw. Lain lagi dengan
pemerintah Perancis yang terpaksa harus menutup kedutaannya di 20 negara akibat
pemuatan gambar penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw di sebuah majalah
Perancis yang bernama Charlie Hebdo.
Penghinaan
terhadap seseorang yang dimuliakan oleh suatu
agama berarti menista agama itu sendiri. Dengan demikian, bahwasanya
penghinaan terhadap Rasulullah Saw berarti menistakan dan menodai ajaran Agama
Islam. Bagi yang mampu melawan dengan pena, maka sebarluaskanlah tulisan yang
membela Nabi Muhammad Saw. Bagi mereka yang mampu mencari, memburu, menangkap
dan membunuh para penghina Nabi Muhammad Saw, maka lakukanlah.
No comments:
Post a Comment