Allah mengharamkan perbuatan mencela orang lain dan ini juga
merupakan kesepakatan para ulama, termasuk dosa besar, wajib seorang muslim
untuk menjauhinya dan mengingatkan orang lain dari dosa ini. Jangan sampai menghina dan meremehkan orang
lain.
Allah Ta’ala berfirman:
“Hai orang-orang yang
beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh
jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim“ (QS. Al Hujuraat :11).
Yang
dimaksud di sini adalah meremehkan dan menganggapnya kerdil. Boleh jadi orang yang dihina lebih tinggi kedudukannya di
sisi Allah dan lebih Allah cintai. Imam At Thabari rahimahullah menjelaskan, “Allah menyebutkan secara umum
larangan untuk mencela orang lain, sehingga larangan ini mencakup seluruh
bentuk celaan. Tidak boleh seorang mukmin mencela mukmin yang lain karena
kemiskinannya, karena perbuatan dosa yang telah dilakukannya, dan yang lainnya”
(Lihat Jaami’ul Bayan).
Jelaslah dalam ayat
ini Allah mengharamkan perbuatan mencela orang lain dan ini juga merupakan
kesepakatan para ulama. Perbuatan ini termasuk dosa besar, wajib seorang muslim
untuk menjauhinya dan mengingatkan orang lain dari dosa ini. Dan sifat ini
merupakan di antara sifat orang munafik dan orang kafir. (Lihat Al Manhiyaat fii Suurati Al Hujuraat).
Allah Ta’ala berfirman:
“(Orang-orang munafik itu) yaitu
orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan
sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan)
selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka.
Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih” (QS.
At Taubah : 79).
Allah Ta’ala berfirman,
“Kehidupan
dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka
memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu
lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada
orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. Al Baqarah : 212).
No comments:
Post a Comment