Apa yang belum anda ketahui tentang Biskuit Oreo yang laris
sekali dipasarkan di Indonesia? Berikut ini fakta yang belum anda tahu
tentang Desain Biskuit Oreo.
Cookie Oreo pertama tampak sangat
mirip dengan cookie Oreo hari ini, dengan hanya sedikit perbedaan dalam desain
pada piringan cokelat. Bentuk dan desain cookie Oreo tidak berubah banyak
sampai Nabisco mulai menjual berbagai versi cookie. Pada tahun 1975, Nabisco
merilis Oreo STUF.
Nabisco terus menciptakan variasi:
§ 1987 – Oreo Frudge Tertutup diperkenalkan.
§ 1991 – Halloween Oreo
diperkenalkan.
§ 1995 – Natal Oreo diperkenalkan.
Oreo? Salah satu sumber mengklaim
“Oreo” berakar dalam kata Yunani untuk “mound”(gundukan).
Lalu bagaimana Biskuit Oreo mendapatkan namanya? Orang-orang
di Nabisco tidak yakin.
Berbicara tentang hubungan Mesir,
bisakah Nabisco, pembuat Oreo cookies, memiliki sesuatu yang jahat dalam
namanya? Nah, bagaimana dengan dua belas lintas formee, disukai Simbol Ksatria Templar dan diduga
keturunan mereka? Bagaimana dengan Freemason, yang mengelilingi nama dalam
Biskuit Oreo?
Kode
Babi dalam Makanan Kemasan
Produk apa pun yang akan disajikan
suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan
produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Badan pengawas
Obat dan Makanan Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di Badan tersebut bagian QC,
oleh sebab itu dia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak
dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah namun ada juga
beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.
Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan
bentuk matematis tersebut, dia penasaran dan kemudian menanyakan kode matematis
tersebut kepada seorang Perancis yang berwenang dalam bidang itu dan orang
tersebut menjawab: ”kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya!”
Jawaban tersebut menimbulkan
kecurigaan buat Shaikh Sahib dan kemudian mulai mencari tahu kode matematis
tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata yang dia temukan cukup mengagetkan
kaum muslim di dunia. Peternakan babi sangat banyak di negara-negara barat. Orang Eropa dan Amerika
berusaha menghindari lemak-lemak babi. Kemudian yang menjadi pertanyaan sekarang:
dikemanakan lemak-lemak babi tersebut? Jawabannya adalah: babi-babi tersebut
dipotong di rumah-rumah jagal dalam pengawasan Badan POM dan yang membuat
pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging
babi.
Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu,
lemak-lemak tersebut dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk memanfaatkan
lemak-lemak tersebut. Sebagai awal uji cobanya mereka membuat sabun dengan
bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil. Lemak-lemak tersebut diproses
secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa dan dipasarkan. Bahan yang terbuat dari
lemak babi dicantukam dengan nama Pig Fat pada kemasan produk. Mereka yang
sudah tinggal di Eropa selama 40 tahun terakhir ini mengetahui hal tersebut. Namun
produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam
pada saat itu sehingga menimbulkan defisit perdagangan bagi negara pengekspor.
Peluru senapan dibuat di Eropa dan
diangkut ke belahan benua melalui jalur
laut. Perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat
tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerusakan karena
terkena air laut. Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut
dengan lemak babi. Saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai
ke telinga tentara yang kebanyakan muslim dan beberapa vegetarian maka tentara–tentara
tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara.
Negara-negara Eropa mengakui fakta
tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam kemasan dengan
menuliskan lemak hewan. Saat perusahaan produsen ditanya pihak berwenang dari Negara
Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut
adalah lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak tesebut haram bagi
muslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikuti Syariat Islam. Oleh
karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara
islam.
Akhirnya mereka memutuskan untuk
membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti Badan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya. Kode
tersebut diawali dengan kode E-CODES. Jika ditemukan kode-kode berikut ini
dalam kemasan produk yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena
produk dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung lemak babi:
E100, E110, E120, E 140, E141, E153,
E210, E213, E214, E216, E234,E252,E270, E280, E325,E326, E327, E334, E335,
E336, E337, E422, E430,E431, E432, E433,E434, E435, E436, E440,E470, E471,
E472, E473, E474, E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492,
E493,E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904.
No comments:
Post a Comment