Monday, August 7, 2017

Fakta Yang Belum Anda Tahu Tentang Desain Biskuit Oreo

Apa yang belum anda ketahui tentang Biskuit Oreo yang laris sekali dipasarkan di Indonesia? Berikut ini fakta yang belum anda tahu tentang Desain Biskuit Oreo.

Cookie Oreo pertama tampak sangat mirip dengan cookie Oreo hari ini, dengan hanya sedikit perbedaan dalam desain pada piringan cokelat. Bentuk dan desain cookie Oreo tidak berubah banyak sampai Nabisco mulai menjual berbagai versi cookie. Pada tahun 1975, Nabisco merilis Oreo STUF.

Nabisco terus menciptakan variasi:
§  1987 – Oreo Frudge Tertutup diperkenalkan.
§  1991 – Halloween Oreo diperkenalkan.
§  1995 – Natal Oreo diperkenalkan.


Oreo? Salah satu sumber mengklaim “Oreo” berakar dalam kata Yunani untuk “mound”(gundukan).
Lalu bagaimana Biskuit Oreo mendapatkan namanya? Orang-orang di Nabisco tidak yakin.
Berbicara tentang hubungan Mesir, bisakah Nabisco, pembuat Oreo cookies, memiliki sesuatu yang jahat dalam namanya? Nah, bagaimana dengan dua belas lintas formee, disukai Simbol Ksatria Templar dan diduga keturunan mereka? Bagaimana dengan Freemason, yang mengelilingi nama dalam Biskuit Oreo?

Kode Babi dalam Makanan Kemasan
Produk apa pun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tersebut harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Badan pengawas Obat dan Makanan Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di Badan tersebut bagian QC, oleh sebab itu dia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.

Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis tersebut, dia penasaran dan kemudian menanyakan kode matematis tersebut kepada seorang Perancis yang berwenang dalam bidang itu dan orang tersebut menjawab: ”kerjakan saja tugasmu, dan jangan banyak tanya!”



Jawaban tersebut menimbulkan kecurigaan buat Shaikh Sahib dan kemudian mulai mencari tahu kode matematis tersebut dalam dokumen yang ada. Ternyata yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslim di dunia. Peternakan babi sangat banyak di negara-negara barat. Orang Eropa dan Amerika berusaha menghindari lemak-lemak babi. Kemudian yang menjadi pertanyaan sekarang: dikemanakan lemak-lemak babi tersebut? Jawabannya adalah: babi-babi tersebut dipotong di rumah-rumah jagal dalam pengawasan Badan POM dan yang membuat pusing Badan tersebut adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.

Dahulu kira-kira 60 tahun yang lalu, lemak-lemak tersebut dibakar. Kemudian mereka berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal uji cobanya mereka membuat sabun dengan bahan lemak tersebut dan ternyata itu berhasil. Lemak-lemak tersebut diproses secara kimiawi, dikemas sedemikian rupa dan dipasarkan. Bahan yang terbuat dari lemak babi dicantukam dengan nama Pig Fat pada kemasan produk. Mereka yang sudah tinggal di Eropa selama 40 tahun terakhir ini mengetahui hal tersebut. Namun produk dengan bahan lemak babi tersebut dilarang masuk ke negara-negara Islam pada saat itu sehingga menimbulkan defisit perdagangan bagi negara pengekspor.
Peluru senapan dibuat di Eropa dan diangkut ke belahan benua melalui jalur laut. Perjalanannya memakan waktu berbulan-bulan hingga mencapai tempat tujuan sehingga bubuk mesiu yang ada di dalamnya mengalami kerusakan karena terkena air laut. Kemudian mereka punya ide untuk melapisi peluru tersebut dengan lemak babi. Saat berita mengenai pelapisan tersebut tersebar dan sampai ke telinga tentara yang kebanyakan muslim dan beberapa vegetarian maka tentara–tentara tersebut menolak berperang sehingga mengakibatkan perang saudara.



Negara-negara Eropa mengakui fakta tersebut dan kemudian menggantikan penulisan lemak babi dalam kemasan dengan menuliskan lemak hewan. Saat perusahaan produsen ditanya pihak berwenang dari Negara Islam mengenai lemak hewan tersebut, maka jawabannya bahwa lemak tersebut adalah lemak sapi & domba, walaupun demikian lemak-lemak tesebut haram bagi muslim karena penyembelihan hewan ternak tersebut tidak mengikuti Syariat Islam. Oleh karena itu produk dengan label baru tersebut dilarang masuk ke negara-negara islam.
Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti Badan POM sementara orang awam tidak mengetahuinya. Kode tersebut diawali dengan kode E-CODES. Jika ditemukan kode-kode berikut ini dalam kemasan produk yang akan kita beli, maka hendaknya dapat dihindari karena produk dengan kode-kode tersebut di bawah ini mengandung lemak babi:

E100, E110, E120, E 140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234,E252,E270, E280, E325,E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430,E431, E432, E433,E434, E435, E436, E440,E470, E471, E472, E473, E474, E475,E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492, E493,E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635, E904.

No comments:

Post a Comment