Wednesday, June 21, 2017

Hal-Hal yang Diklaim dari Islam Padahal Bukan

Di negeri kita, bahkan di dunia, ada hal-hal yang diklaim milik Islam namun ketika ditelusuri hal-hal tersebut ternyata bersumber dari ajaran lain.

1.   Kubah. Jika melihat bangunan dengan kubah di atasnya kita pasti menyebutnya sebagai masjid. Tapi benarkah kubah berasal dari Islam? Lalu sejak kapan Islam mulai menggunakan kubah sebagai arsitektur masjid? Secara historis dan arkeologis, kubah pertama dalam arsitektur Islam ditemukan di Kubah Batu di Yerusalem.


2.    Bulan dan Bintang. Bulan sabit dan bintang di tengahnya biasa terpasang di atas kubah masjid. Seperti kubah, bulan dan bintang juga sering dianggap simbol Islam. Penggunaan simbol bulan bintang dalam Islam erat hubungannya dengan kekaisaran Utsmani di Turki yaitu dimulai setelah Sultan Mehmet II menaklukan Konstatinopel pada tahun 1453. Konstatinopel adalah ibukota Romawi Timur atau lebih dikenal dengan kekaisaran Byzantium, negara super power pada saat itu yang menetapkan Kristen sebagai agama resmi negara.


3.    Oktagon, sering kita jumpai sebagai hiasan arsitektur pada masjid dan kaligrafi-kaligrafi. Ada yang berpendapat bahwa simbol ini bermakna bahwa Islam harus didakwahkan dan disebarluaskan ke delapan penjuru mata angin, tidak dikenal pada zaman Rasulullah dan para shahabat.


4.  Kalung Tasbih. Disebutkan bahwa Budha Sakyamuni telah merangkai 108 butir kayu menjadi kalung untuk diserahkan kepada seorang raja untuk menolongnya agar kerajaan yang dipimpinnya terhindar dari malapetaka. Kemudian Budha membimbingnya untuk menjalankan untaian tasbih itu dengan jari sambil melafalkan nama Budha dalam hati. Satu butir tasbih untuk satu lafal nama Budha. Pencetus kalung tasbih adalah kaum brahmana Hindu di India, mereka menyebutkan bahwa hitungan 108 seperti yang dipakai biksu Budha di atas adalah merupakan hitungan wisnuisme.

5.  Beduk. Kaum muslimin bahkan telah menganggapnya sebagai syiar Islam. Benarkah beduk dari Islam? Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Cina, ketika Laksmana Cheng Ho datang ke Semarang, mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang itu mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara beduk dari masjid. Sejak itulah beduk kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di Cina, Jepang dan Korea, yang memposisikan beduk di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Ada fakta menarik, saat Orba berkuasa beduk pernah dikeluarkan dari surau dan masjid karena dianggap mengandung unsur-unsur non-Islam dan digantikan pengeras suara, dilakukan kaum Islam modernis.

6.  Perayaan dan Ibadah Bid’ah. Karena jauhnya kaum muslimin dari ilmu yang shahih berakibat banyak ragam amalan yang tidak pernah diajarkan Rasulullah dianggap menjadi bagian dari Islam. 

No comments:

Post a Comment