Di
negeri kita, bahkan di dunia, ada hal-hal yang diklaim milik Islam namun ketika
ditelusuri hal-hal tersebut ternyata bersumber dari ajaran lain.
1. Kubah. Jika melihat bangunan dengan kubah di atasnya kita pasti menyebutnya sebagai masjid. Tapi
benarkah kubah berasal dari Islam? Lalu sejak kapan Islam mulai menggunakan
kubah sebagai arsitektur masjid? Secara historis dan arkeologis, kubah pertama
dalam arsitektur Islam ditemukan di Kubah Batu di Yerusalem.
2.
Bulan dan
Bintang. Bulan sabit dan bintang di tengahnya
biasa terpasang di atas kubah masjid. Seperti kubah, bulan dan bintang juga
sering dianggap simbol Islam. Penggunaan simbol bulan bintang dalam Islam erat
hubungannya dengan kekaisaran Utsmani di Turki yaitu dimulai setelah
Sultan Mehmet II menaklukan Konstatinopel pada tahun 1453. Konstatinopel
adalah ibukota Romawi Timur atau lebih dikenal dengan kekaisaran Byzantium, negara
super power pada saat itu yang menetapkan Kristen sebagai agama resmi negara.
3.
Oktagon, sering kita jumpai sebagai
hiasan arsitektur pada masjid dan kaligrafi-kaligrafi. Ada yang berpendapat
bahwa simbol ini bermakna bahwa Islam harus didakwahkan dan disebarluaskan ke
delapan penjuru mata angin, tidak dikenal pada zaman Rasulullah dan para
shahabat.
4. Kalung
Tasbih. Disebutkan bahwa Budha Sakyamuni telah merangkai 108 butir kayu
menjadi kalung untuk diserahkan kepada seorang raja untuk menolongnya agar
kerajaan yang dipimpinnya terhindar dari malapetaka. Kemudian Budha
membimbingnya untuk menjalankan untaian tasbih itu dengan jari sambil
melafalkan nama Budha dalam hati. Satu butir tasbih untuk satu lafal nama
Budha. Pencetus kalung tasbih adalah kaum
brahmana Hindu di India, mereka menyebutkan bahwa hitungan 108 seperti yang
dipakai biksu Budha di atas adalah merupakan hitungan wisnuisme.
5. Beduk. Kaum muslimin bahkan telah menganggapnya sebagai syiar
Islam. Benarkah beduk dari Islam? Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Cina,
ketika Laksmana Cheng Ho datang ke Semarang, mereka disambut baik oleh Raja
Jawa pada masa itu. Kemudian ketika Cheng Ho hendak pergi, dan hendak
memberikan hadiah, raja dari Semarang itu mengatakan bahwa dirinya hanya ingin
mendengarkan suara beduk dari masjid. Sejak itulah beduk kemudian menjadi
bagian dari masjid, seperti di Cina, Jepang dan Korea, yang memposisikan beduk
di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan. Ada fakta menarik, saat
Orba berkuasa beduk pernah dikeluarkan dari surau dan masjid karena
dianggap mengandung unsur-unsur non-Islam dan digantikan pengeras suara, dilakukan
kaum Islam modernis.
6. Perayaan
dan Ibadah Bid’ah. Karena
jauhnya kaum muslimin dari ilmu yang shahih berakibat banyak ragam amalan yang
tidak pernah diajarkan Rasulullah dianggap menjadi bagian dari Islam.
No comments:
Post a Comment