Monday, July 29, 2019

Hukum-Hukum dalam Islam dan Pengertiannya


Islam adalah sebuah agama yang penuh dengan toleransi yang membuat umatnya semakin mudah. Hukum dalam Islam dikategorikan menjadi 5, namun sebelum itu akan dibahas terlebih dahulu tentang “tujuan Hukum Islam” serta “dasar-dasar Hukum Islam”. Meskipun dalam Islam penuh toleransi dan semua Umat Islam dipermudah dalam banyak hal, tetapi di dalam Agama Islam juga terdapat aturan-aturan yang wajib dan harus diketahui semua umatnya. Tujuan Hukum Islam adalah untuk mencapai kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat dengan mengambil segala manfaat dan mencegah mudarat yang tidak berguna bagi kehidupan.


Kitab suci yang diturunkan kepada umat muslim sebagai petunjuk dasar utama dalam menjalankan perintah dan menghindari larangan dalam menjalani kehidupan. Segala sesuatu yang bersandarkan dari perintah, perilaku dan persetujuan Nabi Muhammad Saw, sebagai penyempurna hukum yang terdapat dari Al qur’an.


Hukum-hukum dalam Islam secara garis besar dibagi menjadi dua hal, di antaranya adalah:
1.   Haram, adalah suatu perkara yang mana bila seseorang tidak mengerjakan suatu perkara yang dilarang maka dia akan mendapatkan pahala dan bila perkara yang dilarang itu dilakukan maka dia akan mendapatkan dosa.
2.   Makruh, adalah suatu hal yang mana bila seseorang meninggalkan perkara itu hukumnya adalah lebih baik dan akan mendapat pahala dan bila seseorang mengerjakan suatu hal yang dihukumi makruh maka dia tidak mendapat dosa.
3.     Wajib, terdiri atas dua jenis:
a.      Wajib ‘ain, adalah suatu hal yang harus dilakukan semua orang muslim mukalaf seperti Sholah Fardu, Puasa Ramadan, zakat, haji bila telah mampu dan lain-lain.
b.      Wajib Kifayah, adalah perkara yang harus dilakukan muslim mukallaff namun jika sudah ada yang melakukannya maka menjadi tidak wajib lagi bagi yang lain seperti mengurus jenazah.
4.   Sunnah, adalah suatu perkara yang bila dilakukan Umat Islam akan mendapat pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa. Contoh: Sholat Sunnat, Puasa Senin Kamis, Solat Tahajud, memelihara jenggot, dan lain sebagainya. Sunah terbagi atas dua jenis:
a.      Sunah Mu’akkad, adalah sunnat yang sangat dianjurkan Nabi Muhammad SAW seperti Shalat Ied dan Shalat Tarawih.
b.      Sunat Ghairu Mu’akad, yaitu sunnah yang jarang dilakukan Nabi Muhammad SAW seperti Puasa Senin Kamis dan lain-lain.
5.      Mubah, adalah suatu perkara yang jika dikerjakan seorang muslim mukallaf tidak akan mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Contoh: makan dan minum, belanja, bercanda, melamun dan lain sebagainya.

No comments:

Post a Comment