Istilah Halal Bihalal berasal dari Bahasa Arab yang
berarti “halal dengan yang halal”. Adanya perbedaan penyebutan antara silaturahmi
pada hari biasa dan Ied yang lebih dikenal di Indonesia dengan Halal Bihalal disebabkan
kemuliaan Bulan Ramadhan sebagai penghormatan terhadap keutamaan dan kelebihannya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian benar-benar
beriman, dan kalian tidak akan sampai meraih keimanan dengan benar sampai
kalian saling mencintai dan mengasihi di antara sesama, maukah aku tunjukkan
suatu perkara apabila kalian laksanakan maka kalian akan saling mencintai dan
mengasihi? Sebarkanlah salam di antara kalian” (HR.Muslim).
Hadis ini menunjukkan akan pentingnya silaturahmi
meskipun dimulai dengan hal yang dianggap remeh dan mudah yaitu dengan
mengucapkan salam dan tegur sapa yang akan melahirkan keakraban dan kepedulian
terhadap sesama. Sungguh agung dan mulia Ajaran Islam yang menyeru Umat Islam
untuk saling kenal-mengenal dan menjalin hubungan persaudaraan serta
menggalakkan sikap peduli terhadap sesama. Sebagaimana dalam sebuah riwayat,
Rasulullah SAW mengancam orang-orang yang memutuskan tali silaturahmi:
“Tidak akan masuk surga, orang yang memutuskan tali
silaturahmi” (HR.Muslim).
Semua itu menunjukkan bahwa amal dan peribadatan seorang
hamba tidak akan sempurna tanpa memperbaiki hubungan silaturahmi. Doa yang
dianjurkan saat berjumpa adalah “Taqobbalallahu minna waminkum (Semoga Allah
menerima amalanku dan amalanmu)”.
Kita hendaknya berusaha mengamalkan tuntunan Rasulullah
untuk memberikan kesenangan dan kegembiraan fitri bukan saja kepada kerabat
dan handai taulan, melainkan pula kepada saudara-saudara kita yang fakir,
miskin, agar kelak mereka tidak lagi meminta-minta dan hidup kesusahan, hingga
kegembiraan itu terus berlanjut dalam kehidupan yang layak.
Semoga segala kekurangan amal perbuatan pada Bulan Ramadhan
dapat tertutupi dan ditingkatkan di Bulan Syawal dengan Silatu Rahmi serta
meningkatkan amal ibadah lainnya demi menyempurnakan keimanan menjadi insan
kamil yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT.
Mudah-mudahan kita mampu menyinergikan Hablun Minallah dan
Hablun minann-Nas dalam tradisi Halal Bihalal.
No comments:
Post a Comment