Bernama lengkap Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza, merupakan seorang khalifah. Sebenarnya di dalam hati Umar sering berkecamuk perasaan-perasaan yang berlawanan, antara pengagungannya terhadap ajaran nenek moyang, kesenangan terhadap hiburan dan mabuk-mabukan dengan kekagumannya terhadap ketabahan kaum muslimin serta bisikan hatinya bahwa boleh jadi yang dibawa Islam itu lebih mulia dan baik. Dilahirkan 12 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, dibesarkan dalam lingkungan Bani Adi yang merupakan salah satu kaum dari Suku Quraisy.
“Tidak ada suara apa-apa kecuali obrolan kami berdua saja.”
jawab mereka.
“Pasti kalian telah murtad.” kata Umar dengan geram.
Jawaban itu membuat Umar marah, lalu memukul Fatimah hingga
terluka. "Berikan kitab yang ada pada kalian, aku ingin membacanya,"
ujar Umar.
Fatimah menjawab, "Kamu itu kotor. Tidak boleh menyentuh
kitab itu kecuali orang
yang bersuci. Mandilah terlebih dahulu!”
Umar pun menuruti perkataan saudarinya. Ayat pertama yang
Umar baca adalah surat Thaha. Seketika itu juga, Allah SWT melapangkan hati
Umar, lalu ia bergegas untuk menanyakan keberadaan Nabi Muhammad SAW. Lantas,
keluarlah Khabab dari persembunyiannya.
“Aku akan beri kabar gembira kepadamu, wahai Umar! Aku
berharap engkau adalah orang yang didoakan Rasulullah pada malam Kamis: Ya
Allah, muliakan Islam dengan Umar bin Khatthab atau Abu Jahl (Amru) bin Hisyam.”
Kata Khabab.
Datanglah Umar kepada Nabi Muhammad SAW, bersyahadat dan
diiringi suara takbir yang sangat keras oleh orang-orang yang berada di
kediaman Nabi Muhammad SAW.
“Ya Allah,
kuatkanlah Islam dengan salah satu dari kedua orang yang paling Engkau cintai,
dengan Abu Jahal atau Umar bin Al-Khathab.” (HR. At-Tirmidzi).
Pada Bulan Dzulhijjah, di tahun ke-6 kenabian, Umar bin
Khattab masuk Islam.
Beginilah kisah sahabat Nabi Muhammad SAW, yakni Umar bin Khattab yang
mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
No comments:
Post a Comment